TOPIKTREND.COM, Ditengah mewabahnya Virus Corona atau Covid-19, ada hal yang cukup mencengangkan dunia, seorang Ibu asal China yang berprofesi sebagai Ahli epidemiologi dan Virologi Militer China, ada apa dengan dia?
Mari sejenak bertepuk tangan kepada Ibu Chen Wei yang telah menemukan vaksin untuk Covid-19 hasil kerja kerasnya di tenda laboratorium di Wuhan dan vaksin tersebut sudah lulus uji klinis.
Dia seorang ahli epidemiologi dan virologi militer China, pertempuran ilmiah melawan epidemi harus dilakukan bahkan sebelum patogen lahir.
Superwoman ini ternyata dulu juga yang memimpin tim bikin vaksin untuk Ebola dan spray untuk SARS
Hebatnya lagi, Chen Wei rela jadi percobaan pertama Vaksin anti COVID-19 di suntikkan di lengannya.
Pengorbanan luar biasa, nyawanya jadi taruhannya.
#BersatuLawanCovid19
Chen Wei, Wonder Woman China yang Temukan Vaksin Virus Corona
Sebagaimana di lansir Suara.com, China mengklaim telah menemukan vaksin virus corona Covid-19. Seorang militer bernama Chen Wei adalah perempuan yang berperan besar di balik penemuan vaksin ini.
Bagi Chen Wei, ahli epidemiologi dan virologi militer China, pertempuran ilmiah melawan epidemi harus dilakukan bahkan sebelum patogen lahir.
“Pencegahan dan pengendalian satu epidemi tidak pernah bisa menunggu sampai penyakit itu menyerang,” kata Chen kepada China Science Daily.
Menyadur South China Morning Post, Chen Wei adalah anggota Tentara Rakyat China berpangkat mayor jenderal.
Perempuan berusia 54 tahun itu adalah ahli biokimia paling terkenal di negeri tirai bambu tersebut.
Ia menginisiasi penelitian mengenai virus yang menjangkiti puluhan ribu orang di kota Wuhan Provinsi Hubei. Lalu, pada pertengahan Januari, Chen tiba bersama tim-nya di Wuhan.
Chen melakukan penelitian itu di Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium dengan klasifikasi keamanan hayati tertinggi di China.
Chen tiba di Wuhan dengan kepercayaan penuh dari Militer China. Akademi Ilmu Kedokteran Militer (AMMS) yang ia naungi untuk melakukan penelitian juga telah diizinkan untuk memulai uji klinis.
Stasiun televisi setempat, CCTV, melaporkan vaksin yang dikembangkan oleh Chen, timnya dan perusahaan vaksin CanSin Biologist adalah jenis yang paling mendekati sempurna diantara sembilan sampel vaksin lainnya.