Debat Para Tokoh: Bitcoin Bullish Atau Bearish?


SEARCH DISINI :

Sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin sering menjadi bahan omongan banyak pihak, dengan dua kubu apakah Bitcoin bullish atau bearish dalam spekulasi skenario dan narasi yang beragam. Apakah pasar justru menuju bearish?

OLEH: Muhammad Kurnia Bijaksana
Pendiri EvolutionTrading.id

Read More

Tahun 2023 bisa dibilang adalah tahun awal kebangkitan Bitcoin. Awalnya, dari harga tertingginya di November 2021, saat Bitcoin bernilai US$69 ribu, Bitcoin mengalami penurunan drastis hingga November 2022, di mana harganya mencapai sekitar US$15 ribu, atau turun lebih dari 77 persen. Sejak titik terendah itu, harga Bitcoin telah naik hingga lebih dari 180 persen ke US$43.800 per tanggal penulisan artikel ini, pada Minggu, 10 Desember 2023, pukul 21.47 WIB. Kemudian Senin pagi, harga BTC ambrol ke US$40.714.

Dengan naiknya harga Bitcoin, harga-harga aset kripto lainnya juga mencuat tajam. Ether (ETH) misalnya, sudah naik sebesar lebih dari 123 persen dari November 2022. Beberapa altcoin lain bahkan telah naik nilainya 5 hingga 10 kali lipat. Aset-aset dengan narasi seperti kecerdasan buatan (AI),  aset dunia nyata (RWA), dan liquid staking memimpin reli yang terjadi sejak akhir tahun 2022 ini.

Perbedaan pendapat pun terjadi. Banyak yang berpendapat bahwa 2024 nanti adalah tahun yang sama seperti bull market 2020-2021 lalu, dengan prediksi-prediksi spektakuler bagi Bitcoin.

Bitcoin Bullish atau Bearish?

Ada sejumlah pihak yang meramalkan apakah Bitcoin bullish atau bearish. Adam Back CEO Blockstream memprediksi Bitcoin akan mencapai US$100 ribu, Cathie Wood CEO Ark Invest memprediksi Bitcoin dapat mencapai US$650 ribu, Bloomberg menyatakan bahwa saat ini “supercycle” telah dimulai dan berpotensi menyebabkan Bitcoin dapat naik hingga US$500 ribu dan Robert Kiyosaki memprediksi bahwa dolar AS akan semakin kehilangan nilainya, dan berkali-kali mengadvokasi orang-orang untuk membeli emas, perak, dan Bitcoin.

Dan banyak lagi prediksi “luar biasa” lainnya mengenai Bitcoin dari berbagai tokoh-tokoh terkenal dan institusi besar di dunia seperti Arthur Hayes (mantan CEO Bitmex), JP Morgan, hingga Standard Chartered.

Namun, layaknya koin dengan 2 sisi, ada juga pihak yang menganggap bahwa kenaikan Bitcoin di 2023 ini adalah merupakan “bull trap” yang menjebak investor untuk menurunkan harga lebih jauh lagi.

Contohnya adalah influencer di X bernama akun CryptoCapo alias Capo. Ia sejak awal 2023 menyatakan bahwa “bottom” dari pergerakan harga di bear market adalah antara US$10ribu- US$12 ribu.

Karena bias bearish-nya itu, Capo melakukan banyak posisi short dari resisten-resisten teknikal Bitcoin mulai dari US$20 ribu, US$30 ribu, hingga US$40 ribu. Akibatnya, kemungkinan besar Capo kehilangan banyak uang dikarenakan posisi short yang ia lakukan.

Bahkan, jagad X mengolok-olok Capo atas kebiasaannya itu. Walaupun alasan Capo untuk bearish cukup logis, banyak yang bilang jika dia melakukan pembelian mengikuti sinyal pasar, ia sudah bisa jadi sangat kaya sekarang.

Selain Capo, ada juga influencer lain di X yang menyatakan bias bearish-nya terhadap Bitcoin, yaitu pemilik akun X @Toraykortan. Bahkan, ia lebih keras dari Capo dengan mengatakan bahwa Bitcoin berpotensi bisa crash ke US$5 ribu.

Penjelasan Bias Bearish Para Influencer

Menurut Capo, ia masih belum bullish terhadap Bitcoin dikarenakan penerbitan aset stablecoin yang berlebihan, yang merupakan pertanda kenaikan harga adalah hal yang “tidak natural” dan dibuat-buat. Sehingga ia melihat ada kemungkinan untuk turun lebih jauh lagi.

Sementara itu, menurut Toray, saat sudah banyak institusi atau tokoh yang “menyuruh” masuk ke Bitcoin, itu adalah tandanya mereka hendak menjadikan para retail sebagai exit liquidity.

Toray juga berkata bahwa penurunan di bear market 2022 “hanyalah” 77 persen, sementara pada umumnya penurunan di bear market bagi Bitcoin, dari ATH sebelumnya berkisar mendekati 90 persen, sehingga masih banyak ruang untuk turun. [mk]

Adblock test (Why?)


SEARCH DISINI :

Related posts