Skenario Rumah Sakit Hasan Sadikin Antisipasi Pasien Positif Covid-19 Membeludak
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung, Nina Susana Dewi, menuturkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan tiga skenario dalam mengantisipasi penyebaran virus corona penyebab Covid-19 di Jawa Barat.
Nina mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan juga pemerintah pusat untuk bersiap menambah kapasitas penanganan pasien virus corona jika jumlahnya semakin bertambah.
“Berbicara mengenai pernyataan Pak Gubernur Jabar tentang rencana RS Hasan Sadikin menjadi rumah sakit Covid-19, kami dari direksi sudah membahasnya. Recana ini timbul karena kasus Covid 19 terus meningkat, angka kematian juga di Indonesia di atas 3 persen,” kata Nina di RS Hasan Sadikin, Kamis (19/3).
Nina mengatakan Skenario 1 adalah penyiapan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 sampai 29 unit.
Selama ini di lantai 1 Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIKK) ada 5 ruang isolasi khusus yang selama ini dipakai pasien virus corona dan 24 kamar lainnya untuk pasien tuberculosis atau TBC.
“Skeneraio satu on progres, kami menggeser semua ruang isolasi TBC (dijadikan isolasi pasien virus corona), sehingga kami sudah ada 17 ruangan lagi, 12 ruangan masih dipakai pasien TBC. Skenario 1, dengan kerja sama alih rawat, 12 pasien ini dialihrawat keluar RSHS agar bisa jadi isolasi Covid-19,” katanya.
Rencana penggeseran ruang perawatan TBC, ujarnya, masih dalam pembicaraan direksi dan pihak lain yang akan menampung 12 pasien TBC tersebut. Jika 29 ruang ini terpakai semua, Nina mengatakan akan menggunakan keseluruhan Gedung Kemuning yang terdiri atas 6 lantai dan 252 tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19.
“Di skenario 2, kami rencananya mengalihkan ruang rawat (Gedung) Kemuning khusus untuk Covid-19, tapi tentu tidak semudah itu. Harus ada komitmen semua instansi, dari pemerintah pusat dan di bawahnya, untuk tanggulangi sama-sama. Kami juga butuh anggaran dan sarana sesuai mutu standar, kami mau tujuan keselamatan pasien dan karyawan tetap dilindungi, tidak tertular,” katanya.
Seandainya jumlah pasien Covid-19 sudah lebih dari 300 orang, katanya, skenario selanjutnya adalah penggunaan gedung lain di lingkungan RS Hasan Sadikin untuk perawatan pasien Covid-19.
“Kita semua berdoa wabah selesai dan tidak terjadi hal yang terburuk. Ini tentu butuh dukungan semua, agar bisa melewati masa rumit dengan penanganan bersama,” ujarnya.
Setiap skenario, katanya, diiringi penyesuaian zona merah, kuning, dan hijau, demi menjaga keamanan pasien laonnya di rumah sakit tersebut.
Zona merah hanya bisa diakses dokter dan perawat, zona kuning hanya bisa diakses petugas laboratorium dan petugas medis lainnya, zona hijau bisa diakses petugas administrasi.
RS Hasan Sadikin pun, katanya, sudah sangat mengurangi jumlah pengantar dan penunggu pasien, jadi hanya satu orang per pasien.
Besuk atau kegiatan menjenguk pun sudah tidak diperbolehkan lagi.
Salam topiktrend, selalu menyajikan info dikutip dari sumber terpercaya.