TOPIKTREND.COM, Menyimpulkan Struktur Cerita Inspiratif KUNCI JAWABAN SOAL Kelas 9 SMP/MTs Halaman 152 Bahasa Indonesia – Adik-adik kelas 7 SMP/MTs, setelah kalian pelajari materi tentang puisi rakyat pada Tema Menyimpulkan Struktur Cerita Inspiratif pada Bab 6 Buku Bahasa Indonesia Kemendikbud Revisi 2018.
Kali ini Adik-adik akan belajar materi Menyimpulkan Struktur Cerita Inspiratif pada halaman 152 Buku Kemendikbud Revisi 2018.
Artikel kali ini akan membahas Kunci Jawaban Menyimpulkan Struktur Cerita Inspiratif dari Cerita ‘Sedekah Uang Sepuluh Ribu Rupiah’ Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Halaman 152.
Artikel ini bisa kalian jadikan sebagai rujukan dalam mengerjakan latihan soal berkaitan dengan Menyimpulkan Struktur Cerita Inspiratif.
Namun sebaiknya kalian harus memahami materi tentang Menyimpulkan Struktur Cerita Inspiratif sebelum menggunakan kunci jawaban dalam artikel ini sebagai acuan dalam menjawab pertanyaan berkaitan dengan cerita inspiratif ‘Sedekah Uang Sepuluh Ribu Rupiah’ pada halaman 152 Buku Kemendikbud Revisi 2018.
Dilansir Portal Pekalongan dari narasumber alumnus FPBS Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang (UM) Jawa Timur, Sunarti S.Pd, guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Banjarnegara, berdasarkan sumber Buku Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Kemendikbud Revisi 2018 berikut pembahasan Kunci Jawaban Halaman 152.
Kegiatan 2: Menyimpulkan Struktur Cerita
Isi struktur berikut sesuai cerita inspiratif tentang ‘Sedekah Uang Sepuluh Ribu Rupiah’ – Orientasi – Pengantar cerita
Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, ”Beri kami sedekah, Bu!” Lalu, istri Budiman memberi uang 1000 rupiah kepada pengemis itu.
Namun, pengemis itu mengatakan kalau dia dan anaknya belum makan dan meminta tambahan sedekahnya kepada istri Budiman. Istri Budiman tidak memberi tambahan sedekah kepada pengemis itu.
– Perumitan peristiwa (Kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita (konflik))
Budiman mengambil uang di ATM. Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol informasi saldo. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, tetapi kali ini bernilai Rp 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu kemudian ia lipat kecil untuk diberikan kepada wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: ”Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah… Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang saleh dan salehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga…!”
– Puncak (inti) cerita, tempat kisah yang menjadi inspirasi
Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. ”Ada apa, Pak?” Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan, ”Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak Rp 10 ribu!”
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun, Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya.
”Bu…, aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak, dan keluarga kita. Panjang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt. sebesar Rp 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal, aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu…, aku malu kepada Allah! Dia terima hanya Rp 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima Rp 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu, tetapi sedikitpun aku tak berucap hamdalah.”
– Komplikasi Peristiwa menyadarkan tokoh tentang kebaikan
”Bu…, aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak, dan keluarga kita. Panjang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar Rp 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal, aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari Rp 10 ribu. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
– Resolusi
Bu…, aku malu kepada Allah! Dia terima hanya Rp 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima Rp 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu, tetapi sedikitpun aku tak berucap hamdalah.”
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu.
Pesan moral yang terdapat dalam cerita ‘Sedekah Uang Sepuluh Ribu Rupiah’ yaitu sebagai manusia ciptaan Allah kita harus berbagi dengan sesama yang membutuhkan sebagai bentuk empati kita kepada sesama. Dan harus menjadi orang yang senantiasa bersyukur atas limpahan rezeki yang Allah berikan kepada kita. Jadiah manusia yang bersyukur bukan manusia yang kufur.
Adik-adik kelas 9 SMP/MTs, demikian tadi pembahasan kunci jawaban Menyimpulkan Struktur Cerita Inspiratif dari Cerita ‘Sedekah Uang Sepuluh Ribu Rupiah’ pada Buku Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Halaman 152.
Bagi adik-adik yang akan menggunakan kunci jawaban dalam artikel ini sebaiknya mempelajari terlebih dahulu materi berkaitan dengan Menyimpulkan Struktur CeritaInspiratif pada Buku Kemendikbud Edisi Revisi 2018.
Desclaimer: Kunci jawaban yang ditulis dalam artikel ini bersifat tidak mutlak kebenarannya. Artikel ini hanya sebagai referensi bagi siswa dan orang tua dalammendampingi anak-anak belajar di rumah.
Ada baiknya sebelum menggunakan kunci jawaban ini Adik-adik berusaha untuk mengerjakan sendiri dengan mengeksplorasi dan memahami materinya agar jawabannya lebih tepat dan benar. Semoga bermanfaat, selamat belajar semoga sukses.***
https://portalpekalongan.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-1913756476/kunci-jawaban-menyimpulkan-struktur-cerita-inspiratif-halaman-152-bahasa-indonesia-kelas-9-smpmts