Gurubagi.com. Semua makhluk hidup mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan termasuk yang terjadi dengan hewan.
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (seperti volume, massa, dan tinggi) pada makhluk hidup dan bersifat irreversible (tidak dapat balik).
Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan menuju tingkat kematangan atau kedewasaan makhluk hidup.
Pada proses perkembangan akan terbentuk struktur dan fungsi organ yang semakin kompleks dan sempurna. Perkembangan merupakan proses kualitatif sehingga tidak dapat diukur.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan pada hewan ditandai dari bertambahnya ukuran, seperti tinggi, berat, panjang serta bentuk tubuh yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula).
Sedangkan perkembangan yaitu proses perubahan bentuk organ-organ yang mengarah pada kedewasaan, contohnya pematangan sel-sel tubuh sehingga dapat bereproduksi.
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan pada hewan tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi pada seluruh bagian tubuhnya, diawali dari proses fertilisasi, yaitu proses terjadinya pembuahan sel telur dengan sel sperma.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dibagi menjadi dua fase utama, yaitu fase embrionik dan fase pasca-embrionik. Berikut ini penjelasannya.
1. Fase embrionik
Fase embrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot hingga terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas.
Baca : Pertumbuhan Primer dan Sekunder Pada Tumbuhan
Kutub zigot sendiri terbagi dua yaitu kutub animal dan kutub vegetal, dimana banyaknya kuning telur pada kutub akan mempengaruhi kecepatan pembelahan karena proses pembelahan terhalangi.
Contohnya, pada katak, kuning telur lebih banyak dibagian kutub vegetal.
Fase embrionik sendiri terbagi menjadi beberapa tahap yang meliputi pembelahan sel, blastulasi, gastrulasi, diferensial, serta organogenesis.
a. Pembelahan Sel
Pembelahan sel merupakan proses pembelahan berdasarkan pola pembelahan kutub pada zigot.
Pola pembelahan sel terbagi menjadi pembelahan sempurna (pembelahan membagi), contohnya bulu babi dan katak, yang kedua pemelahan tidak sempurna (pembelahan tidak membagi yolk) contoh manusia dan ayam.
b. Blastulasi
Fase blastula, yaitu fase pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub. Fase ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut blastosol.
c. Gastrulasi
Pembelahan sel-sel pada kutub fungsional terjadi dengan cepat sehingga terbentuk lekukan kearah dalam (invaginasi) pada sel kutub negative. Inavigasi ini akan membentuk dua lapisan pada sel, yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm).
Diantara kedua lapisan ini, terdapat lapisan mesoderm yang merupakan hasil dari diferensial endoderm. Tahap terbentuknya 3 lapisan embrionik tersebut gastulasi.
d. Morfogenesis
Pola pertumbuhan dan perkembangan pada hewan yang satu ini diawali dengan perubahan bentuk, sel-sel bermigrasi saat gastrulasi, terbentuk sel-sel baru dan pergerakkan jaringan
e. Diferensiasi dan Spesialisasi
Diferensiasi dan spesialisasi terjadi diferensiasi struktur dan fungsi sel yang dikendalikan oleh gen sebagai faktor internal hereditas. Pada fase ini tiga lapisan pada glastrula berubah menjadi jaringan tertentu, yaitu.
- Ektoderm beriferensiasi menjadi epidermis dan derivatnya seperti rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, kelenjar susu, lapisan mukosa rongga mulut dan rektum, email gigi, bagian kloaka, lapisan permukaan rongga hidung, reseptor pada epidermis, sistem saraf dan medula adrenal.
- Mesoderm berdiferensiasi menjadi notochord, sistem rangka, sistem otot, sistem peredaran, sistem pengeluaran, sistem reproduksi (kecuali sel germinativum yang terdiferensiasi selama pembelahan), lapisan dermis kulit, dan lapisan luar rongga badan cortex adrenal.
- Endoderm berdiferensiasi menjadi epitelium saluran pencernaan (kecuali mulut dan rektum), epitelium sistem respirasi, lever, pankreas, thiroid, parathiroid, thimus dan lapisan luar uretra.
Berdasarkan asal perkembangan tubuhnya, hewan dibagi menjadi dua, yaitu.
- Hewan diplobastik yaitu hewan yang tubuhnya terdiri dari dua lapis (ektqderm dan mesoderm), misal Coelenterata.
2. Hewan tripoblastik yaitu hewan yang tubuhnya terdiri dari tiga lapis (ectoderm, mesoderm dan endoderm), misalnya cacing pipih sampai mamalia.
f. Imbas Embrionik
Imbas embrionik terjadi saat sel-sel yang berdekatan mempengaruhi diferensiasi sel sebelahnya bukan hanya pengaruh dari gen saja.
Contohnya dalam Perkembangan mata. Lapisan ektoderm, mesoderm dan neural ektoderm membantu dalam pembentukkan mata
g. Organogenesis
Organogenesis yaitu fase pembentukan organ agar menjadi lebih kompleks, dengan kata lain organogenesis merupakan proses pembentukan organ dari turunan tiga lapisan embrionik.
2. Fase Pascaembrionik
Fase pasca embrionik, yaitu fase ketika embrio tersebut sudah menetas. Pertumbuhan hewan akan dimulai sejak mereka menetas atau lahir, setelah itu akan mulai berjalan ketika alat reproduksi bisa menghasilkan gamet atau sel-sel kelamin.
Dengan kata lan fase pascaembrionik merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dari makhluk hidup dilahirkan atau telah menetas menuju kematangan individu hingga sempurna.
Berdasarkan proses dan lama tahapannya, metamorfosis hewan dibagi menjadi dua, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna merupakan siklus pertumbuhan hewan punya ciri khas, yakni bentuk ketika lahir sangat berbeda dengan wujudnya ketika sudah dewasa.
Hal ini disebabkan karena diferensiasi sel terjadi secara radikal sehingga menghasilkan perubahan fisik dan struktur secara drastis.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna kemudian disebut sebagai organisme holometabola.
contoh pertumbuhan hewan melalui metamorfosis sempurna dari kupu-kupu, adalah lebah, kumbang, semut, lalat, nyamuk, dan katak.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna ini tidak mengalami fase kepompong. Jadi, hewan muda yang baru aja lahir bentuknya tidak beda jauh dari bentuk hewan ini ketika dewasa, yang membedakan mereka cuma kematangan organ reproduksi dan ukurannya.
Selain itu, ada perbedaan penyebutan untuk stadium setelah telur menetas. Kalau pada metamorfosis sempurna disebut larva, pada metamorfosis tidak sempurna disebut nimfa.
Hewan yang mengalami metamorfosis secara tidak sempurna ini disebut hemimetabola. Beberapa contoh hewwan yang mengalami metmorfosis tidak sempurn adalah belalang, jangkrik, walang sangit, dan kecoa.
Demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan serta fasenya. Semoga bermanfaat.