TOPIKTREND.COM, Apa Alasan, Dampak serta Hal-hal Positif Yang Bisa dicontoh dari Perjuangan Pattimura? penjelasan ini sudah dijelaskan lebih rinci dalam artikel sebelumnya berjudul Apa Alasan dari Perjuangan Pattimura? KUNCI JAWABAN Buku Tematik SD Kelas 4 Tema 5 Pahlawanku Halaman 76 77 78 79 80 Subtema 2 Pahlawanku Kebanggaanku, Hai anak-anak siswa kelas 4 SD, Indonesia mempunyai pahlawanpahlawan nasional. Mereka bekerja keras memperoleh kemerdekaan Indonesia. Salah satu pahlawan nasional yang terkenal akan keberaniannya dalam menentang masa penjajahan Belanda adalah Kapitan Pattimura. Berikut ini kita akan membahas bagaimana perjuanga yang dilakukan pattimura, apa dampak dari perjuangan yang dilakukan Pattimura, apa alasan dari perjuanagan Pattimura, dan Hal-hal positif apa yang bisa dicontoh dari Pattimura.
Perjuangaan Kapitan Pattimura
Thomas Matulessy lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, pada 8 Juni 1783. Beliau meninggal di Ambon pada tanggal 16 Desember 1817 saat berumur 34 tahun. Dia juga dikenal dengan nama Kapitan Pattimura atau Pattimura.
Kapitan Pattimura adalah pahlawan yang berjuang untuk Maluku melawan VOC Belanda. Sebelumnya Pattimura adalah mantan sersan di militer Inggris. Pada tahun 1816 Inggris bertekuk lutut kepada Belanda. Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Hal ini disebabkan karena kondiusu politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad.
Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku melawan kekejaman Belanda. Pihak Belanda menguasai perdagangan rempah-rempah di seluruh kepulauan Maluku. Rakyat diharuskan menjual hasil pertaniannya dengan sangat murah dan bahkan harus menyerahkan beberapa bahan pangan kepada Belanda. Rakyat Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura.
Sebagai panglima perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama para pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil mengordinir raja-raja dan patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi, dan Jawa.
Di Saparua, dia dipilih oleh rakyat untuk memimpin perlawanan. Untuk itu, ia pun dinobatkan bergelar Kapitan Pattimura. Pada tanggal 16 Mei 1817, suatu pertempuran yang luar biasa terjadi. Rakyat Saparua di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura tersebut berhasil merebut benteng Duurstade di Saparua. Tentara Belanda yang ada dalam benteng itu semuanya tewas, termasuk Residen Van den Berg. Perlawanan Pattimura meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.
Pasukan Belanda yang dikirim kemudian untuk merebut kembali benteng itu juga dihancurkan pasukan Kapitan Pattimura. Alhasil, selama tiga bulan benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Pattimura. Namun, Belanda tidak mau menyerahkan begitu saja benteng itu. Belanda kemudian melakukan operasi besar-besaran dengan mengerahkan pasukan yang lebih banyak dilengkapi dengan persenjataan yang lebih modern. Pasukan Pattimura akhirnya kewalahan dan terpukul mundur.
Keadaan menjadi terbalik, Belanda makin kuat dan rakyat Maluku terdesak. Akhirnya, Pattimura tertangkap Belanda. Bersama beberapa anggota pasukannya dia dibawa ke Ambon. Di sana beberapa kali dia dibujuk agar bersedia bekerjasama dengan pemerintah Belanda namun selalu ditolaknya.
Akhirnya pada tanggal 16 Desember 1817, Pattimura menjalani hukuman mati di tiang gantungan di depan Benteng Victoria. Atas kegigihannya memperjuangkan kemerdekaan, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan” oleh pemerintah Republik Indonesia.
Dari kisah Kapitan Pattimura kita dapat mempelajari sikap-sikap kepahlawanan yang dimilikinya. Beliau rela berkorban harta dan nyawa demi untuk mempertahankan tanah airnya, mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi, gagah berani melawan penjajahan, serta memiliki tekad yang kuat dan tidak gentar dalam mengusir penjajah.
Hal-hal positif apa yang bisa dicontoh dari Pattimura?
Hal-hal positif yang bisa dicontoh dari Pattimura adalah rela berkorban harta dan nyawa demi untuk mempertahankan tanah airnya, mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi, gagah berani melawan penjajahan, serta memiliki tekad yang kuat dan tidak gentar dalam mengusir penjajah.
Bagaimana perjuangan yang dilakukan oleh Pattimura?
Kapitan Pattimura memimpin rakyat Saparua melawan penjajah Belanda. Dalam perjuangannya, Pattimura berhasil menggalang persatuan dengan kerajaan ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi, dan Jawa.
Apa dampak dari perjuangan yang dilakukan Pattimura?
Dampak dari perjuangan Pattimura adalah berhasil merebut benteng Duurstade dari tangan Belanda.
Apa alasan dari perjuangan Pattimura?
Alasan perjuanagan Pattimura adalah kekejaman Belanda terhadap rakyat. Pihak Belanda menguasai perdagangan rempah-rempah di seluruh kepulauan Maluku. Rakyat diharuskan menjual hasil pertaniannya dengan sangat murah dan bahkan harus menyerahkan beberapa bahan pangan kepada Belanda.