Cryptoharian – Seorang mantan karyawan perusahaan dompet kripto bernama Coinbase dan saudaranya, serta satu orang pria dari Houston, Amerika Serikat telah didakwa dalam oleh otoritas federal untuk kasus insider trading.
Dua bersaudara tersebut, Ishan Wahi dan Nikhil Wahi telah ditangkap, sementara seorang pria dari Houston tersebut masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron. Hal tersebut disampaikan otoritas federal AS saat mengumumkan pembukaan dakwaan di pengadilan federal Manhattan.
Pihak berwenang mengatakan Ishan Wahi (32), merupakan manajer produk di Coinbase Global Inc., salah satu bursa mata uang kripto terbesar di dunia, yang berbasis di Seattle.
Dia dibantu oleh saudaranya, Nikhil Wahi (26), dan pria Houston yang diduga teman mereka, bernama Ramani (33). Ketiganya didakwa dengan wire fraud, atau salah satu jenis penipuan yang melibatkan penggunaan suatu bentuk telekomunikasi atau internet.
Dalam dakwaannya, Ishan Wahi yang hendak melarikan diri ke India dicegah oleh penegak hukum pada 16 Mei.
Mengutip dari Abcnews.go.co, beberapa jam sebelum penerbangan, dia telah menelepon dan mengirim teks kepada saudaranya dan Ramani untuk memperingatkan mereka tentang penyelidikan yang sedang dilakukan oleh Coinbase.
Pun disebutkan, Ishan Wahi yang telah gagal kabur dari Amerika setuju untuk diwawancarai untuk penyelidikan internal oleh Coinbase.
Jaksa AS, Damian Williams mengatakan penuntutan itu merupakan kasus insider trading pertama kali yang melibatkan pasar mata uang kripto. Dia menegaskan sekaligus mengingatkan bahwa pasar mata uang kripto bukanlah zona bebas hukum.
Michael Driscoll, kepala kantor FBI di New York mengatakan para terdakwa mengumpulkan sekitar US$ 1,5 juta dalam keuntungan ilegal, dengan memperdagangkan setidaknya 25 aset kripto yang berbeda.
Pengacara yang mewakili Ishan Wahi, mengirimkan email kepada The Associated Press bahwa klien mereka tidak bersalah dan akan membela diri secara penuh terhadap tuduhan ini dan dalam tindakan SEC.
SEC mengaklaim, tuduhan itu diajukan terhadap ketiganya setelah mereka melakukan skema perdagangan. Skema ini sendiri dirancang saat adanya sejumlah pengumuman mengenai aset kripto tertentu yang akan tersedia untuk diperdagangkan di platform Coinbase.
“Seperti yang ditunjukkan oleh kasus hari ini, baik dalam ekuitas, opsi, aset kripto, atau sekuritas lainnya, kami akan membenarkan misi kami dengan mengidentifikasi dan memerangi insider trading dalam sekuritas di mana pun kami melihatnya,” ungkap Carolyn M. Welshhans, Kepala Aset Kripto dan Unit Siber Divisi Penegakan Hukum, Kamis (21/7/2022).
Dakwaan di New York menjelaskan bahwa Ishan Wahi mulai bekerja sebagai manajer produk di tim pencatatan aset pada Oktober 2020. Dalam laporannya, Ishan diduga memberikan tips tentang informasi rahasia kepada saudara laki-laki dan temannya dari Juni 2021 hingga April lalu.
Brian Armstrong, direktur eksekutif Coinbase mengatakan di Twitter, serta dalam sebuah posting blog pada hari Kamis bahwa perusahaan memulai penyelidikan internal pada bulan April terkait kemungkinan frontrunning aset sesaat sebelum terdaftar di Coinbase.
Frontrunning diidentifikasi secara publik oleh postingan Twitter pada bulan April di sebuah akun “yang terkenal di komunitas kripto, dengan ratusan ribu pengikut.”
Armstrong menuturkan, perusahaan mengumpulkan cukup bukti untuk kemudian memecat Ishan Wahi. Selain itu, temuannya tersebut akan diteruskan, termasuk soal ketiga pria itu ke Departemen Kehakiman.
“Kami akan menyelidiki dan merujuk aktor jahat ke penegak hukum. Mereka akan menghadapi konsekuensi hukum yang nyata termasuk menjalani hukuman penjara,” pungkas Armstrong. [St]