Cryptoharian- Bank Sentral Kanada telah mengguncang pasar dengan menaikan suku bunga dalam persentase yang tinggi, membawa pertanyaan baru, yakni apakah the Fed akan mengikutin jejaknya atau tidak.
Pada umumnya, Kanada hanya menaikan sedikit persentase pada suku bunganya, sekitar 0,25%. Namun, Gubernur Bank Sentral Kanada, Tiff Macklem, mengumumkan bahwa kenaikan akan melonjak penuh 1%.
Faktanya, peningkatan besar ini tidak pernah terjadi sejak tahun 1998, saat krisis moneter melanda dunia akibat resesi hebat.
Ini adalah upaya bank sentral untuk melawan inflasi yang luar biasa, membuat investor memeluk mata uang mereka. Halini juga terutama dolar AS, yang masih mendominasi pasar mata uang karena terus menguat di tengah kebijakan the Fed yang agresif.
Langkah ini tentu dinilai tidak baik oleh pengamat, karena kenaikan besar dari suku bunga dapat mendorong perekonomian kedalam resesi. Tetapi, bank sentral tampak tidak memiliki pilihan lain untuk melawan inflasi.
Bagaimana the Fed nantinya akan menjadi sorotan, yang diduga akan kembali menaikan suku bunga, membawa dolar AS semakin kuat dan mendekati potensi resesi yang telah banyak diramalkan para pengamat.
Dampak Bagi Bitcoin
Menyorot ke aset crypto utama, kenaikan suku bunga tentu akan melemahkan selera risiko, sehingga Bitcoin masih berpeluang untuk jatuh lagi sebelum benar-benar pulih.
BTC telah disamakan dengan emas dan perak oleh beberapa tokoh, salah satunya Robert Kiyosaki, untuk melindungi kekayaan dari resesi yang terus membayangi, saat the Fed semakin agresif dalam pengetatan moneter. Suku bunga terus diangkat untuk “menggiring” ekonomi ke arah itu.
Tentunya, ada banyak saran untuk menunggu kondisi menjadi lebih baik secara sinyal teknis dan fundamental ke aset kripto, karena kondisi ekonomi global masih dapat dikatakan belum aman untuk masuk ke aset investasi berisiko tinggi. Investor besar tentu masih mencari posisi aman, alih-alih melirik kripto dan masuk dalam jumlah besar.