Perusahaan perangkat lunak dan pendukung kuat Bitcoin (BTC), MicroStrategy, telah kembali memborong crypto utama ini melalui anak perusahaannya, MacroStrategy.
Berdasarkan ajuannya ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, perusahaan telah mengeluarkan uang sekitar $190 juta untuk mendapatkan 4.197 BTC. Hal ini juga terungkap melalui cuitan resmi Pemimpin perusahaan, Michael Saylor.
Rata-rata pembelian koin ini di kisaran $45.714, yang cukup baik karena harga sempat mengalami pemulihan dalam beberapa hari lalu karena pasar menimbang adanya sinyal perdamaian antara Rusia-Ukraina, tetapi kembali jatuh saat ada upaya sanksi tambahan ke Rusia.
Kini, MicroStrategy memiliki total 129.218 BTC, dengan harga pembelian rata-rata di $30.700 BTC dengan nilai $3,97 miliar.
Pinjaman tersebut diklaim digunakan untuk membeli lebih banyak lagi Bitcoin, sementara koin yang telah dimiliki akan digunakan sebagai jaminan dalam pinjaman. Ini adalah teknik yang menarik dari sebuah perusahaan untuk benar-benar yakin akan prospek masa depan dari BTC.
Ini tentu menjadikan MicroStrategy sebagai perusahaan nomor satu yang memiliki Bitcoin terbanyak untuk perbendaharaannya.
Michael Saylor sendiri yakin akan masa depan Bitcoin, tidak hanya sebagai mata uang digital, tetapi sebagai aset investasi dan “alat” yang akan membawa dunia keuangan dan transaksi menjadi lebih baik, serta mampu dijangkau oleh semua orang.
Layanan perbankan yang saat ini masih sulit dirasakan oleh sebagian penduduk suatu negara, bisa merasakan layanan serupa, yang lebih baik dari sisi kecepatan dan biaya, melalui Bitcoin dan blockchain.
Namun, harga BTC terus turun, pada saat pers, harga BTC berada di $45.000.
