Cryptoharian – Sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan layanan keuangan berbasis blockchain, Ripple Labs telah menemukan bahwa warga Amerika Latin adalah yang paling Bullish atau tertarik menyoal aset kripto.
Dari survei yang digelar, terdapat 50 persen suara yang menganggap sektor ini memberikan dampak signifikan pada sistem keuangan. Sedangkan, ada 74 persen yang lebih menyukai bertransaksi dengan bisnis yang mengadopsi aset kripto.
Studi tersebut pun menunjukkan kripto lebih menarik untuk warga di negara dengan ekonomi yang bermasalah, dibandingkan dengan negara maju. Hal ini, lantaran akses layanan perbankan lebih sulit mereka dapatkan.
Diketahui pula, Amerika Latin dan Timur Tengah telah menjadi dua zona yang paling diminati dan menyukai aset kripto dan teknologinya.
Warga di kedua zona ini pun diketahui lebih menyukai berinvestasi di Bitcoin dan Altcoin secara pribadi. Namun rupanya, mereka lebih tertarik jika kripto disediakan oleh layanan perbankan lokal mereka, daripada dari pertukaran crypto asing.
Dan untuk zona Eropa, ini adalah zona yang paling tidak tertarik dengan crypto, hanya ada 35 persen suara saja yang memandang aset crypto secara positif.
“Secara umum, Amerika Latin (LATAM) adalah yang paling optimis tentang nilai blockchain dan tokennya, dengan Timur Tengah dan Afrika (MEA) serta Amerika Utara yang agak kurang, dan Eropa yang paling konservatif.” tulis hasil survei tersebut.
Selain itu, survei Ripple tersebut juga menyorot ke arah token non-fungible (NFT), di mana sebagian besar responden lebih ingin membeli NFT dengan alasan fungsional, daripada emosional seperti yang banyak terjadi di aset NFT yang terus meroket tanpa kejelasan fungsi selain untuk disimpan dan dipamerkan saja.
Di sisi lain, survei lain dari perusahaan MasterCard menemukan bahwa ada 51 persen responden dari Amerika Latin yang telah bertransaksi menggunakan kripto, minimal satu kali.
Diketahui pula ada 33 persen yang telah menggunakan stablecoin untuk membeli kebutuhan sehari-hari. [st]