Dalam studi yang dilakukan oleh raksasa perbankan Goldman Sachs yang diterbitkan oleh Arcane Research, dari 172 klien institusi, didapatkan 51 persen suara yang menginginkan eksposur ke aset crypto.
Survei tersebut mencatat bahwa minat institusi terhadap aset crypto telah bertumbuh dengan cepat dan kuat, terutama eksposurnya yang naik dari 40 persen pada tahun lalu, menjadi 51 persen pada tahun 2022. Diperkirakan, persentase ini akan kembali meningkat di masa mendatang.
Laporan tersebut juga mengatakan:
“Dari 172 klien yang disurvei, 60% menjawab bahwa mereka berharap untuk meningkatkan kepemilikan aset digital mereka dalam satu hingga dua tahun ke depan.”
Bersiap akan hal tersebut, Goldman Sachs telah memutuskan untuk masuk ke industri crypto, yang tampaknya akan menjadi tembakan peringatan dimulainya langkah raksasa ini ke aset digital.
Baca Juga: PancakeSwap Beri Opsi Taruhan Jangka Tetap yang Lebih Menguntungkan
Kepala Aset Digital Global baru di divisi manajemen kekayaan pribadi Goldman, March Rich, telah mengungkapkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memanfaatkan investasi di aset crypto melalui derivatif, Bitcoin fisik, atau moda investasi tradisional.
Tentunya, melalui manajemen kekayaan pribadi, Goldman akan menghadirkan produk pertamanya untuk eksposur institusi ke aset crypto.
March Rich pun mengatakan:
“Beberapa klien Goldman merasa seperti kita sedang duduk di awal Internet baru dalam beberapa hal dan mencari cara untuk berpartisipasi dalam ruang ini.”
Ia pun menegaskan bahwa seluruh tim akan bekerja sama untuk mencari cara yang terbaik dalam menawarkan eksposur tersebut. Dalam waktu dekat, diharapkan ini akan terlaksana.
Regulasi yang kian dimatangkan untuk aset crypto juga diperkirakan akan memperlancar semua langkah besar ini, karena tentu investor akan tetap berpegang pada sisi keamanan sebelum membicarakan potensi keuntungan yang akan didapatkan dari eksposur aset crypto.