
Laporan wartawan TRIBUN-VIDEO.COM, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk bikin sistem pencegahan korupsi di perusahaan pelat merah.
Hal itu dinyatakan Menteri BUMN, Erick Thohir di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (27/6/2022).
Erick Thohir tak memungkiri, kasus korupsi di kementerian yang dipimpinnya kerap terjadi tiap tahun.
Namun menurutnya, yang lebih penting saat ini adalah bagaimana bisa diminimalisir secara maksimal dan para pelakunya juga tetap ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Oleh sebab itu, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kejagung untuk membuat sistem pencegahan tersebut.
Sistem itu juga termasuk restrukturisasi BUMN yang telah mengalami permasalahan rumit, khususnya secara keuangan akibat perbuatan korupsi tersebut.
Ia menyinggung penerapan sistem tersebut di PT Asuransi Jiwasraya yang berjalan ke arah positif meski, belum sempurna.
“Kalau kita bicara korupsi, pasti setiap tahun terjadi. Tetapi yang penting bagaimana meminimalisasi kasus-kasus korupsi dengan sistem yang diperbaiki, sehingga bisa berjalan continue jangka panjang,” kata Erick di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (27/6/2022).
Menurutnya, program bersih-bersih yang bekerja sama dengan institusi pemerintah, bukan hanya sekadar menangkap pelaku yang diduga melakukan korupsi tetapi juga memperbaiki sistem di BUMN maupun Kementerian BUMN.