KUNCI JAWABAN Kelas 4 SD Tema 1 Halaman 152 153 dan 146 147 148 149 150 Buku Tematik Siswa Subtema 3 Indahnya Kebersamaan

KUNCI JAWABAN Kelas 4 SD Tema 1 Halaman 152 153 dan 146 147 148 149 150 Buku Tematik Siswa Subtema 3 Indahnya Kebersamaan
KUNCI JAWABAN Kelas 4 SD Tema 1 Halaman 152 153 dan 146 147 148 149 150 Buku Tematik Siswa Subtema 3 Indahnya Kebersamaan

SEARCH DISINI :

TOPIKTREND.COM, KUNCI JAWABAN Kelas 4 SD Tema 1 Halaman 152 153 dan 146 147 148 149 150 Buku Tematik Siswa Subtema 3 Indahnya Kebersamaan – Inilah pembahasan soal dan kunci jawaban  Tema 1 kelas 4 SD berjudul Indahnya Kebersamaan Subtema 3 Pembelajaran 3 tentang Bersyukur atas Keberagaman.

Adapun soal yang dibahas terdapat pada halaman 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 152, dan 153 dikutip dari  Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Read More

Terdapat 3 subtema pada buku tematik Tema 1 Kelas 4 SD diantaranya adalah Subtema Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku,  Subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman, dan Subtema 3 Bersyukur atas Keberagaman.

Soal dan kunci jawaban Tema 1 kelas 4 SD ini dapat dijadikan referensi untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Siswa dapat menjawab soal terlebih dahulu kemudian mengoreksi dengan alternatif jawaban yang ada.

Simak soal dan kunci jawaban Buku Tematik Tema 1 Kelas 4 SD Subtema 3 pembelajaran 3 Bersyukur atas Keberagaman halaman 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 152, dan 153 yang dikutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber:

(Update Informasi Kunci Jawaban)

>>> Halaman 145

Ayo Mencoba

Pernahkan kamu bermain Engklek? Permainan ini adalah permainan tradisional yang sangat banyak dimainkan oleh anak-anak di Indonesia. Engklek merupakan permainan lompat pada bidang datar yang digambar di atas tanah.

Permainan Engklek biasa dimainkan oleh dua sampai lima orang. Mau tahu cara bermainnya? Ayo, kita coba! Sebelumnya kamu harus mendiskusikan dengan temanmu cara bermainnya.

Permainan Engklek

Jumlah Pemain: Dua sampai lima orang. Peralatan:

• Gacuk/pecahan genting

• Kapur/tepung untuk garis batas Cara Bermain:

• Lompatlah dengan menggunakan satu kaki di setiap petak-petak yang telah digambar.

• Siapkanlah gacuk sebelum bermain.

• Lemparlah gacuk ke salah satu petak.

• Petak yang ada gacuk-nya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain.

• Lompatlah ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada.

• Pilihlah sebuah petak yang dijadikan sawah setelah menyelesaikan satu putaran. Petak itu boleh diinjak dengan dua kaki. Pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan.

• Pemain yang memiliki sawah yang paling banyak adalah pemenangnya.

>>> Halaman 146

Permainan Engklek memerlukan keterampilan lokomotor, yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan anggota tubuh sehingga seluruh tubuh berpindah tempat. Keterampilan lokomotor sangat penting untuk mengukur kemampuan motorikmu. Beberapa keterampilan lokomotor dasar yang perlu kamu kuasai adalah: • berjalan • berlari • melompat

1.    Apa saja keterampilan lokomotor yang kamu perlukan dalam permainan engklek?
Jawaban: Gerakan lokomotor yang terdapat dalam permainan engklek di antaranya adalah berjalan dengan 1 kaki, berlari, dan melompat

2.    Apakah kamu dapat melakukan keterampilan tersebut dengan baik? Jelaskan.
Jawaban: Iya, saya dapat melakukanya dengan baik, saat bermain engklek kita harus memiliki keseimbangan yang baik agar dapat melakukan permainan dengan lancar

• Apa kesulitan yang kamu temui ketika bermain engklek?
Jawaban:
Kesulitan yang saya hadapai adalah saat melompati sawah milik pemain lain.

• Apa yang berhasil kamu capai?
Jawaban:
Saya berhasil mendapatkan beberapa petak/sawah.

• Apa manfaat permainan engklek bagimu?
Jawaban:
Permainan engklek dapat melatih gerak lokomotor berlari, berjalan dan melompat.

>>> Halaman 147

Ayo Menulis

Selain permainan Engklek, bangsa Indonesia juga mempunyai banyak permainan yang diwariskan secara turun-temurun. Mari kita cari tahu lebih jauh tentang budaya Fahombo Batu atau Lompat Batu yang biasa dilakukan oleh Msasyarakat Nias. Dengarkan gurumu saat bercerita. Tulislah gagasan pokok dan pendukungnya pada diagram yang ada.

>>> Halaman 148

Jawaban:

Paragraf 1
– Gagasan pokok: Tradisi Fahombo Batu berasal dari suku Nias
– Gagasan pendukung:
1. Suku Nias berasal dari Pulau Nias yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera.
2. Lompat batu atau yang dikenal dengan Fahombo Batu merupakan ciri khas masyarakat Nias.

Diskusikan dengan temanmu gagasan-gagasan yang telah kamu hasilkan.

>>> Halaman 149

Dengarkan lagi cerita selanjutnya dari gurumu. Lakukan hal yang sama dengan mengisi diagram setelahnya.

Paragraf 2
– Gagasan pokok: Tradisi melompati batu dilakukan oleh kaum laki-laki, khusunya pemuda.
– Gagasan pendukung:
1. Mereka harus melompati susunan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 cm.
2. Tradisi ini bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan ketangkasan para pemuda yang melakukannya.

Sampaikan hasilnya kepada gurumu.

>>> Halaman 150

Paragraf 3
– Gagasan pokok: Seseorang yang berhasil melakukan tradisi ini dianggap hebat
– Gagasan pendukung:
1. Baik bagi dirinya maupun keluarga dan masyarakat.

Setelah kamu mengenal tradisi Fahombo Batu, sekarang saatnya kamu mengenal keunikan budaya yang ada di daerahmu. Apakah di daerahmu juga terdapat budaya yang unik?

>>> Halaman 151

Ayo Berlatih

Beberapa permainan tradisional membutuhkan teriakan pemainnya. Semakin banyak yang berteriak, semakin banyak pula suara yang kita dengar.

Pernahkah kamu mencoba berteriak di lapangan? Apa yang terjadi? Bandingkan juga ketika kamu berteriak di kamar mandi. Apa perbedaannya?

>>> Halaman 152

Kita bisa menemui gendang di banyak wilayah di Indonesia. Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana bunyi pada gendang? Gendang dapat berbunyi jika kulit gendang dipukul. Saat dipukul, kulit gendang bergetar. Getaran ini menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut masuk ke sebuah rongga yang terdapat di bawah kulit. Bentuk rongga memengaruhi bunyi yang dihasilkan. Makin kecil dan panjang rongga pada gendang, makin nyaring bunyi yang dihasilkan.

Bacalah teks tentang Pemantulan dan Penyerapan Bunyi agar kamu lebih paham! Pemantulan dan Penyerapan Bunyi Bunyi dapat dipantulkan dan diserap.

1. Pemantulan Bunyi Sebuah kelereng yang kita lempar ke dinding yang keras akan mengalami pemantulan, demikian juga dengan bunyi. Bunyi juga dapat memantul, jika dalam perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras, seperti kayu, kaca, dinding, atau besi.

2. Penyerapan Bunyi Bunyi juga dapat diserap. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak. Benda yang demikian disebut peredam bunyi, misalnya karpet, goni, kertas, kain, busa, dan wol. Benda-benda tersebut dapat digunakan untuk mencegah terjadinya gaung atau kerdam. Dinding dan langit-langit gedung pertemuan, studio rekaman, dan gedung bioskop dilapisi dengan bahan-bahan tersebut supaya tidak terjadi gaung atau kerdam.

Macam-Macam Bunyi Pantul

1.      Gaung atau Kerdam Gaung atau kerdam terjadi karena bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya tidak jauh dari sumber bunyi. Hal itu menyebabkan datangnya bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli yang belum selesai terucapkan. Akibatnya, bunyi pantul mengganggu bunyi asli sehingga suara yang terdengar tidak jelas.

>>> Halaman 153

2.      Gema Gema terjadi karena bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya jauh dari sumber bunyi. Hal itu menyebabkan datangnya bunyi pantul setelah bunyi asli selesai terucapkan. Jadi, bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli. Gema sering terjadi di gua-gua, lembah-lembah, dan bukit-bukit yang jaraknya jauh serta permukaannya keras dan rapat. Selain itu, gema juga dapat dipergunakan untuk mengukur kedalaman jurang atau gua.

Bersama teman kelompokmu, lakukan beberapa percobaan berikut.

1. Ambil beberapa botol atau alat lainnya yang menghasilkan bunyi seperti ember, gelas atau kaleng.

2. Bunyikan peralatan tersebut di dalam ruangan.

3. Bunyikan peralatan tersebut di luar ruangan

4. Catat hasilnya dan bandingkan.

Jawaban:

Bunyikan peralatan tersebut (ember,gelas atau kaleng) di luar dan di dalam ruangan. Hasilnya adalah peralatan tersebut menghasilkan bunyi (suara) yang merambat. Bunyi dapat dipantulkan dan diserap. Bunyi yang terdengar di tempat yang jauh dari sumber bunyi adalah gema. Sedangkan gaung/kerdam adalah bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya tidak jauh dari sumber bunyi.

Perbedaan bunyi saat di dalam dan luar ruangan adalah bunyi di dalam ruangan lebih keras daripada di luar ruangan. Hal ini terjadi karena bunyi di dalam ruangan mengalami pemantulan berupa gaung atau kerdam.

Ayo Renungkan

• Sikap apa yang perlu kamu praktikkan dalam permainan engklek? Mengapa?

Jawaban: Sikap dalam permainan engklek adalah: sabar menunggu giliran maupun ketika kalah, sportif mengikuti peraturan dan tidak curang, tidak egois  atau mementingkan diri sendiri, dan menghargai pemain lainya. Karena dengan sikap tersebut permainan dapat berjalan lancar dan menyenangkan.

• Apa saja yang kamu ketahui tentang bunyi?

Jawaban: Bunyi dapat diserap dan dipantulkan. Bunyi diserap oleh benda yang permukaannya lembut dan dipantulkan oleh benda yang permukaanya keras.

Kerjasama dengan Orang Tua

• Bagaimana sikapmu setelah belajar tentang kedua hal ini?

Jawaban: Saya menjadi lebih tahu tentang penyerapan dan pemantulan bunyi, permainan tradisional dan menentukan ide pokok dan gagasan pendukung.

*) Disclaimer:  Kunci jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul KUNCI JAWABAN Tema 1 Kelas 4 Halaman 152 153 & 146 147 148 149 150 Subtema 3 Indahnya Kebersamaan, https://pontianak.tribunnews.com/2021/08/03/kunci-jawaban-tema-1-kelas-4-halaman-152-153-146-147-148-149-150-subtema-3-indahnya-kebersamaan?page=all.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari


SEARCH DISINI :

Related posts