1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai
sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.
Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan (edukasi).
b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
>>> Kunci Jawaban Halaman 32
Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan kata serapan pada bacaan yang berjudul “Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda”. Kemudian, carilah arti katanya. Kamu dapat mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada Guru, atau berdiskusi.
Jawaban:
KOSAKATA PADA BACAAN
Kosakata Baku
Kebijakan
Arti: (1) Kepandaian; kemahiran
(2) Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara ber
Penyimpangan
Arti:
(1) Proses, cara, perbuatan menyimpang
(2) Sikap tindak di luar ukuran/kaidah yang berlaku
Jatah
Arti:
(1) Jumlah atau banyaknya barang dan sebagainya yang telah ditentukan (untuk suatu maksud atau untuk suatu daerah)
Panen
Arti:
Pemungutan/pemetikan hasil sawah atau ladang
Pajak
Arti:
Pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan sebagainya
Mengungsi
Arti:
Pergi menghindarkan/ menyingkirkan diri dari bahaya atau menyelamatkan diri (ke tempat yang dirasa aman)
Kecaman
Arti: Teguran yang keras; kritikan; celaan
Kosakata Serapan
Ekspor
Arti :Pengiriman barang dagangan ke luar negeri
Edukasi
Arti:Perihal pendidikan
Irigasi
Arti:Pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya; pengairan
Transmigrasi
Arti: Perpindahan penduduk dari satu daerah/pulau yang berpenduduk padat ke daerah/pulau lain yang berpenduduk jarang
>>> Kunci Jawaban Halaman 33
Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!
Apakah tanam paksa Itu?
Jawaban: Sistem yang memaksa rakyat menanam komoditas tertentu dengan peraturan tertentu
Siapakah yang menerapkan tanam paksa itu?
Jawaban: Pemerintah kolonial Belanda
Di manakah tanam paksa itu dilaksanakan?
Jawaban: Di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Minahassa, Lampung dan Palembang
Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?
Jawaban: Sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847, ketika penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial
Apa akibat tanam paksa itu?
Jawaban: Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa antara lain: banyak tanah yang terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan di Cirebon yang memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri, kelaparan hebat di Grobogan sehingga banyak terjadi kematian dan menyebabkan jumlah penduduk menurun tajam
Siapakah penentang tanam paksa itu?
Jawaban: Rakyat Indonesia dan Douwes Dekker
Ayo membaca
Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis
Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenangwenang.
Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.
Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, tetapi rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan tetapi, Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh.
Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun). Pada tahun 1574, benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai tahun 1975.
Ayo Berlatih
Berdasarkan bacaan di atas, isilah kolom-kolom berikut sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan dari bacaan!
>>> Kunci Jawaban Halaman 35
1. Alasan Ternate melakukan perlawanan:
Jawaban: Ternate melakukan perlawanan karena Portugis serakah, selalu ikut campur dalam pemerintahan Ternate, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang
2. Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melakukan perlawanan:
Jawaban:
Aceh:
Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528)
Sultan Alaudin Riayat Syah (1537-1568)
Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
Ternate:
Sultan Hairun
Sultan Baabullah
Hasil perlawanan
Aceh:
Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis
Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor
Ternate:
Benteng Portugisd dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu. Akhirnya, Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur (sekarang negara Timor Leste)
>>> Kunci Jawaban Halaman 37
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di atas. Bagilah satu tokoh kepada satu kelompok (bisa dengan diundi). Setiap kelompok mencari informasi tentang perjuangan para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain. Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kamu peroleh di bawah ini.
Diskusikan hasilnya dengan temanmu! Agar informasi kalian tentang perlawanan para pahlawan di berbagai daerah lengkap, pada akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Jawaban:
Nama Tokoh : Sultan Hasanuddin
Asal Daerah : Gowa, Sulawesi Selatan, lahir 12 Januari 1631
Alasan melakukan perlawanan :
-Upaya VOC/Belanda untuk menguasai Gowa, terutama pelabuhan Somba Opu untuk menerapkan sistem monopoli perdagangan
-VOC melakukan tindakan provokatif dalam memblokade pelabuhan Somba opu dengan memburu, menangkap dan merusak perahu-perahu orang-orang bugis, Makasar dan yang lain untuk melemahkan posisi Gowa
-VOC melakukan taktik adu domba (devide et impera)
Bentuk perlawanan :
-Sultan Hasanuddin mempersiapkan benteng pertahanan di sepanjang pantai, serta melakukan kerjasama dengan beberapa sekutu Gowa untuk melawan VOC
-Pada tahun 1668 Sultan Hasanuddin menggerakkan kekuatan rakyat untuk kembali melawan kesewenang-wenangan VOC, namun berhasil dikalahkan VOC
Hasil perlawanan :
-Mengalami kegagalan, terpaksa mengikuti perjanjian Bongaya tahun 1667 dengan mengakui adanya VOC di Gowa
Nama Tokoh : Pangeran Antasari
Asal Daearah : Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan. Lahir tahun 1797
Alasan melakukan perlawanan :
-Belanda melakukan monopoli dagang dalam Kesultanan Banjar
-Menyempitnya wilayah kekuasaan Banjar karena perjanjian dengan Belanda
-Belanda turut campur dalam pemerintahan Banjar, termasuk dalam pemilihan pemimpin Banjar
-Rakyat Banjar menderita akibat perlakuan sewenang-wenang Belanda, termasuk kerja paksa yang diterapkan oleh Belanda
Bentuk Perlawanan :
-Tanggal 25 April 1859, Pangeran Antasari bersama 300 prajurit menyerang tambang batu bara beserta perumahan milik Belanda yang ada disekitarnya dengan cara dibakar
-Melakukan penyerangan ke perkebunan milik Belanda di Gunung Jabok, Kalangan, dan Bangkal
-Merebut Benteng Pengaron serta mengambil alih tambang Nassau oranje milik Belanda
-Melakukan penyerangan pos-pos Belanda di Martapura, Hulu sungai, Riam kanan, Tabalong, Tanah laut dan di sepanjang sungai Barito sampai Puruk Cahu
-Melakukan perang gerilya dan membuat kerajaan yang disertai benteng di pedalaman
-Melakukan penyelundupan senjata untuk mempersenjatai pasukan
Hasil perlawanan :
-Mengalami kekalahan. Pangeran Antasari meninggal pada umur 75 tahun, namun perlawanan terus berlangsung hingga beberapa tahun.
Nama Tokoh :Pattimura
Asal Daerah : Maluku
Alasan Melakukan Perlawanan :
-Pemecatan para guru di Maluku dengan dalih penghematan
-Belanda tidak mau membayar hasil bumi rakyat Maluku
-Kegiatan monopoli di Maluku oleh Belanda
-Rusaknya tata ekonomi dan pola perdagangan bebas di Maluku akibat kedatangan
-Kebijakan Belanda yang memberatkan dan menyengsarakan seperti kerja paksa, penyerahan paksa hasil rakyat.
Bentuk perlawanan :
-Melakukan serangkaian pertemuan rahasia di pulau Haruku (pulau yang dihuni mayoritas islam), pulau Saparua (pulau yang dihuni mayoritas kristen), dan di hutan kayu putih guna menyeragamkan pemikiran bahwa masyarakat Maluku tidak ingin menderita lagi di bawah kekuasaan Belanda
-Melakukan perlawanan dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di pelabuhan
-Melakukan penyerbuan ke benteng Duurstede serta menguasai benteng tersebut
-Mengalahkan serbuan Belanda yang ingin merebut kembali benteng Duurstede
-Melakukan upaya penyerangan terhadap Belanda di Benteng Zeelandia di pulau Haruku serta berusaha menguasainya tapi gagal.
Hasil perlawanan :
-Mengalami kegagalan. Belanda menangkap Pattimur di daerah Siri Sori dan Pattimura dijatuhi hukuman dengan eksekusi di tiang gantung.
Nama Tokoh : Sisingamangaraja XII
Asal Daerah : Bakara, Sumatera Utara. Lahir tanggal 18 Februari 1845
Alasan Melakukan Perlawanan :
-Adanya upaya kristenisasi yang dilakukan oleh Belanda dimana upaya ini dikuatirkan mampu menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang ada secara turun menurun
-Adanya keinginan Belanda untuk menguasai seluruh tanah batak
Bentuk Perlawanan :
-Melakukan kampanye keliling daerah-daerah guna menghimbau agar masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama kristen kepada penduduk
-Mengusir para zending
-Melakukan penyerbuan dan pembakaran terhadap pos-pos zending
-Melakukan perlawanan terhadap gerakan pasukan belanda di bahal batu
-Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng alam di dataran tinggi toba dan silindung
-Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng buatan di perkampungan
-Menyerang dan menyergab pos Belanda yang ada di tanah batak
-Pada Juli 1889 Sisingamangaraja XII kembali angkat senjata melawan ekspedisi Belanda di huta puong
-Sisingamangaraja XII bersama putera-puteranya patuan nagari dan patuan anggi berserta sisa prajuritnya melakukan perlawanan terakhir di aik sibulbulon daerah dairi
Hasil perlawanan :
-Sisingamangaraja XII mengalami kekalahan karena taktik licik belanda dengan menangkap boru sagala, istri sisingamangaraja XII, sehingga sisingamangaraja XII mengalami tekanan beban psikologis yang berat. Meninggal dalam perlawanan terakhir di aik sibulbulon (dairi) karena tertembak Belanda. Kedua putra dan seorang putrinya ikut gugur di tangan belanda
Nama tokoh : Sultan Ageng Tirtayasa
Asal Daerah : Banten. Lahir tahun 1631
Alasan melakukan perlawanan :
-Kekejaman Belanda
-Keinginan Belanda menguasai Banten, karena Banten letaknya sangat strategis sebagai bandar perdagangan internasional
-Adanya persaingan antara Belanda/VOC dengan Banten, dikarenakan VOC membangun bandar perdagangan juga di Batavia
-Hasutan VOC terhadap sultan haji (putra sultan ageng) untuk merebut tahta kesultanan banten
-Pembajakan kapal milik banten yang pulang dari Jawa timur oleh kapal-kapal belanda
Bentuk perlawanan :
-Melakukan serangan-serangan terhadap VOC
-Mengundang pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara asis seperti persia, benggala, siam, tonkin, dan china guna memulihkan posisi banten sebagai bandar perdagangan internasional sekaligus menandingi perkembangan VOC di batavia
-Sultan ageng mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC
-Melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tebu milik VOC guna memberi tekanan dan memperlemah kedudukan VOC
-Mengobarkan semangat anti VOC
-Mengepung istana surosowan milik sultan haji pada tahun 1682
-Melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya
Hasil perlawanan :
-Berimbang (tidak bisa dikatakan kalah, namun juga belum bisa dikatakan menang). Tahun 1683 Sultan ageng berhasil ditangkap VOC dengan tipu muslihat. Sultan ageng ditawan di batavia sampai wafat tahun 1692
Nama tokoh : Pangeran Diponegoro
Asal daerah : Yogyakarta. Lahir tanggal 11 November 1785
Alasan melakukan perlawanan :
-Belanda ikut campur urusan keraton Yogyakarta, bahkan untuk mengganti raja dan urusan pemerintahan, harus ijin kepada Belanda
-Rusaknya adat istiadat dan kehidupan beragama karena campur tangan belanda
-Kaum bangsawan sangat dirugikan karena sebagian besar sumber penghasilannya diambil alih oleh belanda.
-Rakyat makin menderita karena banyaknya pajak yang harus dibayar kepada belanda
-Pemasangan patok-patok jalan yang secara sengaja mengenai/melewati makam leluhur pangeran diponegoro
Bentuk-bentuk perlawanan :
-Bersama pasukannya melarikan diri ke arah tegalrejo untuk menghindari usaha penangkapan
-Menjadikan goa selarong sebagai basis dalam menentukan setiap perlawanan perang gerilya
-Melakukan berbagai perang gerilya serta melakukan perlawanan besar-besaran ketika musim hujan tiba, karena senjata api belanda menjadi berkurang kemampuannya ketika musim hujan.
-Menjadikan kyai mojo sebagai guru spiritual pemberontakan serta berkoordinasi dengan pakubowono VI serta raden tumenggung prawirodigdoyo, bupati gagatan untuk melakukan perlawanan terhadap belanda
-Memobilisasi para bandit profesional untuk ikut serta melakukan perlawanan
-Menentukan taktik dan strategi perang dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan serta curah hujan yang dibantu oleh mata-mata dan kurir
Hasil perlawanan
-Mengalami kekalahan setelah 5 tahun berperang. Pangeran diponegoro ditangkap dengan tipu muslihat, diasingkan ke menado, lalu dipindah ke makasar.
Nama Tokoh : Silas Papare
Asal Daerah : Serui, Papua. lahir 18 Desember 1918
Alasan melakukan perlawanan :
-Irian Barat dalam penjajahan dan penguasaan Belanda
-Belanda masih saja menjajah Irian Barat, padahal diketahui bahwa Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya
Bentuk perlawanan :
-Berupaya untuk mempengaruhi batalyon Papua guna melakukan pemberontakan memerangi penjajahan belanda
-Pada bulan November 1946 mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Iran (PKII) agar Irian barat dapat bebas dari penjajahan Belanda dan bergabung dengan Indonesia
-Oktober 1949 di Yogyakarta, Silas papare mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia
-Silas Papare membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat guna mempersiapkan diri dalam perang terbuka
Hasil perlawanan: perlawanannya berhasil. Pada tanggal 1 Mei 1963, Irian barat resmi bergabung dan menjadi wilayah Republik Indonesia sesuai dengan isi persetujuan New York. Nama Irian barat pun kemudian diganti menjadi Irian Jaya, yang sekarang menjadi propinsi papua dan papua barat.
>>> Kunci Jawaban Halaman 41
Ayo Berlatih
Ayo, ceritakan kepada Guru dan teman-temanmu.
Siapakah kamu?
• Termasuk ras apakah kamu?
• Termasuk suku apakah kamu?
• Apa bahasa daerahmu?
• Sebutkan satu kesenian yang menjadi ciri khas suku bangsamu.
Jawaban:
>>> Kunci Jawaban Halaman 42
Suku bangsa yang ada di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bersama teman semeja, sebutkan daerah-daerah persebaran suku-suku tersebut dengan mengisi Peta Tematik berikut.
Jawaban:
Suku-suku di Pulau Sumatra :
Aceh
Batak
Minang
Melayu
Kubu
Suku-suku di Pulau Kalimantan :
Dayak
Punan
Kutai
Ngaju
Lawangan
Suku-suku di Pulau Sulawesi :
Bugis
Toraja
Buton
Minahasa
Lanan
Suku-suku di Kepulauan Maluku :
Ambon
Ternate
Kei
Tanimbar
Rana
Suku-suku di Pulau Jawa :
Osing
Jawa
Madura
Sunda
Tengger
Suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara :
Bali
Sasak
Sumbawa
Alor
Flores
Suku-suku di Pulau Papua :
Asmat
Dani
Sentani
Senggi
Iban
Ayo Renungkan
Syukur adalah ucapan yang tepat atas keberagaman sosial budaya bangsa kita. Melestarikan adalah tindakan yang tepat ketika menyaksikan kebudayaankebudayaan dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Adapun kerukunan merupakan cita-cita yang harus diwujudkan ketika melihat berbagai perbedaan suku bangsa yang ada di Indonesia.
Dalam sikap saling menghargai keberagaman sosial budaya, kita dilarang membeda-bedakan. Kita dilarang menganggap bahwa suku bangsa kita sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan suku bangsa lain. Kita juga dilarang merendahkan budaya dari suku bangsa lain. Pada dasarnya, kebudayaan daerah menyumbang bagi kekayaan budaya nasional. Akan lebih membanggakan lagi jika kita tidak hanya mengenal budaya dari suku bangsa lain, tetapi juga mengerti maknanya dan turut melestarikannya.
Kemukakan sikap dan perilakumu yang telah menunjukkan sikap saling menghargai perbedaan ras dan suku bangsa!
Jawaban:
Contoh sikap dan perilaku yang telah menunjukan sikap saling menghargai perbedaan ras dan suku bangsa adalah:
1. Menghormati dan menghargai keberagaman ras dan suku bangsa di sekitar kita.
2. Berteman dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang ras dan sukunya.
3. Menjunjung tinggi sikap toleransi dan tenggang rasa.
4. Tidak melakukan diskriminasi terhadap orang lain berdasarkan ras atau sukunya.
5. Membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan tanpa memandang ras atau sukunya.
Kerja Sama dengan Orang Tua
Ceritakan kembali di hadapan orang tua dan anggota keluarga yang lain mengenai identitas ras dan suku bangsamu! Mintalah tanggapan kepada mereka!
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 5 Halaman 30 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Peristiwa dalam Kehidupan, https://pontianak.tribunnews.com/2021/02/01/kunci-jawaban-tema-7-kelas-5-halaman-30-32-33-34-35-36-37-38-39-40-41-42-peristiwa-dalam-kehidupan?page=all.
Editor: Dhita Mutiasari